Coba renungkan anugerah Allah kepada kita. Kadang kita pun dibuat tak percaya dengan anugerah itu. Kita yang mungkin beberapa hari belakangan, bahkan beberapa bulan atau beberapa tahun belakangan ini jauh dari-Nya, masih saja mendapat jatah kehidupan. Dengan gelimang maksiat yang kita buat, masih saja Dia memberi nikmat. Luar biasa! betapa baiknya Tuhan kita.
Mata kita masih bisa membedakan warna, melihat hijau dedaunan, membaca kalimat-kalimat dalam surat kabar, meneliti sesuatu yang ganjil dan banyak lagi. Masih sempurna, meski dalam gelimang dosa.
Telinga kita masih bisa membedakan suara, mana suara air dan mana suara angin. Membedakan tangis anak atau adik dengan tangis anak tetangga. Membedakan gemerisik daun dan suara lembaran-lembaran buku yang tertiup angin.
Tapi ingat. Ujian Allah juga begitu sempurna, sebagaimana nikmat-Nya juga teramat sempurna. Maka, diperlukan kesabaran yang sempurna, untuk mendapatkan nikmat yang sempurna. Setidaknya, kesabaran yang mendekati sempurna.
No comments:
Post a Comment