28 December 2010

Satu Tahun Yang Paling Menentukan



















Tahun ini akan menjadi tonggak sejarah
Penuh dengan pertarungan dan pergulatan
Karena ia akan menjadi saat yang paling menentukan
di puncak akhir sebuah karir pendidikan
yang dibangun dengan linangan duka, nyeri dan perih
pertemuan yang dijauhkan oleh jarak
kesenangan yang ditunda oleh cita-cita
harapan yang dihalangi oleh berbagai rintangan dan ujian untuk mencapainya
dalam langkah panjang nan jauh jaraknya,
tertatih, terseyok, jatuh dan bangun...
pucat pasi dalam kebuntuan yang kadang menakut-nakuti
tersedu dalam harapan akan takdir Tuhan yang berpihak kepada kesungguhan
kesungguhan bercita-cita, kesungguhan niat dan do'a dalam 
ke-tak berdayaan,
juga kepapaan,
Robb..., gemuruh dada ini, saksikanlah!
bukan untukku perjuangan ini, melainkan untuk-Mu...
meski Engkau sesungguhnya tak perlu apa-apa, melainkan pemilik segala apa...
Namun aku ingin Kau saksikan bahwa semua ini kulakukan untuk-Mu
Mudahkan...Robb!
Mudahkan...
Mudahkan...
Mudahkan...
Mudahkan...
karena hanya di genggaman-Mu kusimpan baik-baik segala asaku...
Amin....


Kuala Lumpur, 29 Desember 2010
Di Babak Akhir Pertarungan

23 December 2010

Untuk Memelihara Kita

Lapar, haus dan rasa sakit
Subhanallah!
Semuanya Dia cipta untuk memelihara kita

Andai tak ada lapar
tubuh ini akan kurus kering
karena tak ada selera untuk makan

Andai tak ada haus
tubuh ini akan kerontang
karena tak ada keinginan untuk minum

Andai tak ada rasa sakit
tubuh ini akan binasa
karena tak sadar akan api yang membakar raga

Antara Kita dan Kekufuran




Ibarat berjalan di tepi jurang menganga

di tengah malam hitam gulita

obornya iman dalam dada

pedomannya adalah firman dan sabda




Kuala Lumpur, 24 Des 2010

Melempar Lalat dengan Palu

Pernahkah anda memukul lalat?
Ya, paling tidak anda pernah mengusir serangga kecil nan kotor itu dari makanan anda.
Tapi, terfikirkah oleh anda untuk melemparnya dengan palu?
Saya rasa tidak, kecuali anda sedang error.
Apalagi menembaknya dengan pistol atau bahkan meriam, untuk apa? Buang-buang energi!
Ah, rupanya fikiran anda sama dengan saya!
Tak perlu menggunakan palu, pistol atau meriam untuk menghancurkan hanya seekor lalat. Cukup ditangkap dengan tangan saja, atau dijepret pakai seutas karet, atau..., kalau perlu dipukul..., pukul aja dengan sapu lidi!
Maksud anda apa sih?
Mungkin anda bertanya begitu.
Sudah saya tebak!
Maksud saya begini.
Kadang-kadang kita terjebak mengeluarkan terlalu

Merokok Itu Hak Anda


Merokok Adalah Hak Anda,
Tapi Menghirup Udara Segar Adalah Hak Kami!  *


*seperti yang tertulis di sebuah stiker di depan pintu sebuah rumah nun jauh di sana.

Semoga Tidak Menimpa Anda

Gambar-gambar berikut adalah akibat dari kebiasaan merokok. Kerajaan Malaysia memberlakukan kebijakan untuk memasang gambar-gambar tersebut pada bungkus rokok yang akan dijual kepada umum. Bahkan, untuk melindungi warganya dari kebiasaan buruk ini, pemerintah Malaysia melarang anak usia di bawah 18 tahun untuk membeli rokok. Tentu saja ada juga yang melanggar, namun kebijakan tersebut sedikit banyaknya dapat mempersempit ruang bagi anak-anak di bawah umur untuk membeli rokok.
Peringatan! Bagi anda yang mudah trauma, dianjurkan untuk tidak melihat gambar-gambar ini...!


Cara Berdagang Jenius

Abdurrahman bin 'Auf terkenal sangat jenius dalam urusan bisnis. Beliau sampai mengatakan, seandainya aku menjumpai sebuah batu, pasti aku dapat menemukan emas atau perak di balik batu itu. Demikian beliau mengumpamakan dirinya. Tak heran jika ia menjadi konglomerat ulung.
Simaklah salah satu kecerdikan berdagangnya.

Percayalah, Benda Itu Membahayakan!

Paru-paru normal dan paru-paru perokok
Ketika masih kos dulu, saya pernah hidup dekat dengan seorang bapak. Secara berkala beliau  datang memperbaiki kran, mengecat rumah, memasang kipas, dsb. Setelah sekian lama tidak bertemu, saya dikabari bahwa beliau dirawat di Glen Eagles, salah satu rumah sakit termahal di Malaysia, karena kanker paru-paru. Sempat saya menengoknya. Namun beliau tak sadarkan diri. Sejenak saja beliau terjaga, beberapa menit, lalu tak sadar lagi. Kelihatannya tidak begitu menyadari keberadaan saya yang saat itu mengusap-usap tangannya. Dari adiknya yang membiayai perawatannya saya mendapat informasi bahwa kanker beliau sudah menjalari tulang belakangnya. Yang bisa dokter lakukan hanya memberinya pain killer, obat penghilang rasa sakit. Setengah berbisik adiknya memberitahu saya, “Rokok…!” Saya mafhum.



22 December 2010

Mahkota Bernama Kesehatan


Kesehatan itu adalah mahkota di kepala orang yang sehat,
Ia tidak terlihat kecuali oleh orang-orang yang sakit.

Demikian pepatah Arab mengatakan. Maka, jagalah kesehatan anda. Jangan terlalu banyak makan gula agar tidak kena diabetes. Jangan banyak merokok agar tidak sakit paru-paru. Jangan terlalu banyak makan pedas agar tidak thyfus. Biasakan makan makanan sehat, mengandung protein dan vitamin. Banyak makan sayur. Tidak harus mahal untuk makan makanan sehat. Hindari terlalu banyak makan makanan yang diawetkan ataupun mengandung pewarna buatan. Ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara..., sihat sebelum sakit... begitulah pesan baginda saw., yang dilantunkan oleh Raihan.

Salam Motivasi!

Rahasia di Balik Pasar

“Tunjukkan aku jalan ke pasar!”
Kita pasti masih ingat ungkapan di atas. Ungkapan itu berasal dari Abdurrahman bin ‘Auf ketika dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Robi’. Setelah mengatakan itu beliau kemudian pergi ke pasar, membeli dan menjual, lalu dengan perniagaannya ia pun menjadi orang yang sangat kaya. Kekayaannya tidak dinikmati sendiri, melainkan dibagikan kepada penduduk Madinah, baik dari kaum kerabatnya maupun kaum Muslimin secara umum. Bahkan para Ummahatul Mu’minin sepeninggal Nabi saw., ia tanggung keperluan mereka dengan hartanya.
Apa kira-kira rahasia perkataan beliau itu.

Negosiator Ulung

“Aku tidak mau menjual sumur ini!” Roumah si yahudi pemilik sumur itu bersikukuh enggan menjual sumurnya. Utsman bin ‘Affan menarik nafas. Ia tahu bahwa hanya itulah satu-satunya sumur yang berair di Madinah pada saat kekeringan seperti ini. Roumah memang biadab. Ia menjual mahal sumurnya kepada setiap orang muslim. Bahkan kalau mau, dia bisa menolak seorang muslim membeli air darinya. Maka kaum muslimin yang tidak memiliki cukup uang bisa kehausan tanpa air yang cukup.
“Baiklah,” kata Utsman, “Kalau begitu aku beli setengahnya saja, yang setengah lagi tetap milikmu!”
“Berapa kau sanggup membeli setengah sumur ini?” Dengan angkuh Roumah menantang Utsman.

20 December 2010

Babak Akhir Pertarungan





















Inilah babak akhir pertarungan itu,
Saat kau harus memusatkan perhatian,
menghimpun kekuatan dan
singkirkan segala rintangan!


17 December 2010

Dirimu Memang Tangguh
















Dulu engkau tangguh
Kenapa sekarang luluh?
Sudahlah, jangan mengaduh,
Hidup memang lumrah begitu.

Kesulitan itu aksesoris hidup,
dia kadang mengepung,
menjelma bagai elang,
menyeringai garang,
mencengkram tajam menghujam.
Dan engkau,
engkau bagai pipit kecil
dikepung raksasa-raksasa lapar.
Pucat pasi.
Ingin berlari.
Sembunyi.